Mengimpor Library

Salah satu alasan python merupakan bahasa pemrograman yang tepat di bidang data science adalah karena dukungan library yang sangat memadai. Beberapa library yang cukup sering digunakan diantaranya adalah:

  • Numpy → Library untuk pengolahan data numerik

  • Pandas → Untuk pengolahan dan manipulasi data

  • Matplotlib → Untuk visualisasi dan eksploarsi data

  • Scikit-Learn → Untuk membuat model machine learning

  • Tensorflow → Untuk memuat model deep learning

Mengimpor Library

Sebelum kita membahas lebih dalam mengenai library-library diatas, pertama-tama kita perlu tahu bagaimana cara menambahkan library tersebut kedalam proyek kita. Mari kita bahas!

import math

number = 64
print(math.sqrt(number))

>>>> 8.0

Pada contoh diatas, kita mengimpor sebuah library dengan menuliskan import. Kata di sebelah import merupakan nama library yang hendak di tambahkan kedalam proyek. Perlu diingat bahwa library yang kita tambahkan sudah terinstall pada perangkat, karena jika nama librarynya tidak ditemukan hanya akan menghasilkan error pada program anda.

Pastikan juga bahwa nama library yang hendak di impor sudah sesuai dengan nama library sesungguhnya.

Kode yang barusan kita jalankan diatas memanfaatkan library math untuk mencari nilai akar kuadrat dari variabel number. Ketika kita sudah berhasil menambahkan library kedalam proyek kita, maka secara otomatis kita bisa memanggil fungsi-fungsi yang ada didalamnya. Seperti contoh diatas, kita memanggil fungsi sqrt() dari library math.

Untuk mengetahui fungsi-fungsi apa saja yang tersedia, kita bisa menggunakan fungsi bawaan python yaitu help() untuk menampilkan secara detil fungsi apa saja yang terdapat didalam library math beserta kegunaannya.

Mengimpor Library dengan Alias

Terkadang nama sebuah library bisa jadi cukup panjang, sehingga akan lebih sulit diingat jika kita harus menuliskannya dengan lengkap. Beruntungnya, di python kita bisa memberikan alias pada sebuah library yang kita import. Dan nantinya, kita akan jauh lebih sering menggunakan alias dalam mengimpor library ini dalam proyek sehari-hari.

import math as mt

number = 12
print(mt.pow(number, 2))

>>>> 144.0

Baik, sekarang kita baru saja memperbarui bagian impor pada kode kita sebelumnya. Kali ini, kita menambahkan keyword as setelah nama library yang kita impor. As berfungsi memberikan alias pada library yang sedang kita impor, sehingga nantinya kita cukup menuliskan aliasnya saja.

Bisa diperhatikan, kali ini kita menggunakan fungsi pow() untuk memangkatkan bilangan pada variabel number. Kita memanggil fungsi ini cukup dengan memanggil aliasnya yaitu mt.

Mengimpor Fungsi Spesifik

Jika kita perhatikan pada 2 contoh sebelumnya, dalam memanggil fungsi dari sebuah library kita perlu menuliskan nama library itu sendiri seperti math.sqrt().

Nah, sebenarnya kita bisa saja mengimpor fungsi sqrt tersebut agar kita tidak perlu repot-repot menuliskan nama library didepannya. Mari perhatikan contoh berikut.

from math import sqrt

number = 64
print(sqrt(number))

>>>> 8.0

Dengan demikian kita cukup memanggil fungsi sqrt() saja. Lalu jika kita ingin mengimpor beberapa fungsi spesifik, kita hanya perlu menambahkan tanda koma sebagai pemisah antar fungsi tersebut. Mari kita coba perbarui kode sebelumnya menjadi seperti berikut.

from math import sqrt, pow

number = 64
print(sqrt(number))
>>>> 8.0

number2 = 12
print(pow(number2, 2))
>>>> 144.0

Sekarang kita telah berhasil mengimpor dua fungsi spesifik dari sebuah library sekaligus. Selamat!

Materi ini merupakan materi terakhir pada topik Dasar-Dasar Python. Di topik selanjutnya, anda akan belajar lebih dalam mengenai tools-tools yang akan sering digunakan dalam proyek sehari-hari. Semangat! 🔥

Last updated